Rabu, 02 November 2011

film sumsel mulai beredar

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin menyatakan,film Pengejar Angin garapan PUTAAR Production yang bekerjasama dengan Pemprov Sumsel menampilkan surga tersembunyi (the hidden paradise) yang ada di Sumsel.

“Kali ini kita tampilkan keindahan alam Desa Semendo, Muara Enim dan Kabupaten Lahat yang bisa disebut the hidden paradise yang ada di Sumatera Selatan,” ujar Alex saat pemutaran perdana (gala premiere) film Pengejar Angin di Studio 21 Palembang Indah Mall (PIM), Selasa (1/11).

Selain menampilkan keindahan alam Sumsel, film yang bercerita tentang semangat seorang remaja bernama Dapunta yang diperankan Qausar HY ini juga mengangkat budaya serta seniman-seniman asal Sumsel yang saat ini menetap di Jakarta, Palembang, maupun daerah lain.

Adapun komposisi pemain maupun pendukung dalam film yang disutradarai Hanung Bramantyo ini adalah 80% berasal dari Sumsel. Alex berharap apa yang dilakukan Pemprov Sumsel untuk memperkenalkan dan mempromosikan Sumsel secara nasional, melalui film komersil ini dapat dicontoh oleh daerah lain sehingga film Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Sedangkan pemilihan judul Pengejar Angin, menurut Alex, memiliki makna semangat masyarakat Sumsel mengejar impian dan cita-cita. “It kan berarti angin saja dikejar apalagi yang lain,” ucap Alex.

Alex juga mengharapkan doa dari seluruh masyarakat Sumsel untuk suksesnya penyelenggaraan SEA Games XXVI di Palembang. “Insya Allah, pelaksanaan SEA Games XXVI di Sumsel menjadi pelaksanaan SEA Games yang paling diingat dunia karena menjadi yang terbaik dan paling teratur dengan venue berstandar dunia,”tandasnya.

Sementara Hanung Bramantyo melalui film Pengejar Angin ingin menggambarkan lokalitas dan kekuatan Indonesia yang disengaja atau tidak masih tersembunyi di Sumsel. “Disini, saya coba tegaskan bahwa Indonesia bukan hanya di Jakarta ataupun Pulau Jawa. Melalui kesempatan ini saya coba paparkan melalui film PengejarAngin,”kata Hanung.

Hanung sengaja memilih 80% artis pendukung film yang mengangkat budaya lokal “Bajing Loncat” di kawasan Lahat dan Muaraenim ini putra-putri Sumsel diantaranya aktor senior Mathias Muchus,maupun sejumlah pendatang baru seperti Medina dan Siti Helda Meilita termasuk beberapa seniman lokal Sumsel.

“Ini adalah cerita perjuangan meraih mimpi dan penemuan jati diri.Sebuah kisah tentang seberapa mungkin putra dari seorang “Bajing Loncat” mampu membuat perbedaan. Bagi dirinya,keluarga dan negerinya,”ujarnya.

Tidak ada komentar: